Pencari Inspirasi. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

Pernak-Pernik "LAKUER " Sumatra selatan



Inspirasi_Qu:
Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kep. Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.



Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah menjadi pusat perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek, model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan tempoyak.

Selain itu juga, Sumatra selatan memiliki berbagai kerajinan khas salah satunya seperti “LAKUER”.   
Apabila kita bertandang ke satu keluarga di Palembang, atau ke rumah keluarga Palembang di Jakarta atau di tempat lain, kita akan melihat suatu perabotan (lemari, meja, kursi) atau wadah yang dibuat dari kayu berwarna dasar merah, hitam, dan kuning emas. Biasanya terdapat hiasan sulur-sulur daun dan hiasan fauna. Orang Palembang menamakan barang tersebut dengan nama lakuer.
Lakuer adalah kerajinan tangan yang dibuat dari bahan damar yang dihasilkan oleh sejenis serangga yang bernama Laccifer lacca. Tumbuhan tempat bertenggernya serangga ini banyak ditemukan di Jepang, Tiongkok, dan di daerah Pegunungan Himalaya. Orang Jepang menyadapnya dari pohon tersebut sekali dalam 10 tahun. Di Sumatera Selatan pohon tersebut dikenal dengan nama pohon kemalo.  lakuer untuk pertama kalinya dibuat di Tiongkok, tetapi kemudian diproduksi secara besar-besaran di Jepang. Menurut sumber Tionghoa pada masa Dinasti Ming (1368-1643 M), lakuer awalnya dipakai untuk menulis pada batang bambu. Pada masa Dinasti Chou (1027-256 SM), tempat-tempat makanan pada mulanya dibuat dari lakuer. Pada masa berikutnya lakuer dipakai untuk menghias tandu dan kereta kecil. Motif hias yang dipakai orang Tionghoa adalah motif hias flora dan fauna (naga, burung hong, dan kura-kura). 
 


Cara membuat lakuer dilakukan Dengan mesin bubut, sebongkah kayu dibentuk bulat atau silindris. Untuk bentuk kotak atau membuat dinding pemisah (sketsel) tidak diperlukan pembubutan, cukup dengan membentuknya dari bilah-bilah papan.
Permukaannya dihaluskan dengan amplas halus, warna dasar dengan oker, dijemur hingga kering. Bagian yang berlubang didempul dan kembali diampelas. Dilukis dengan tinta china dengan hiasan flora dan fauna yang mengambil motif binatang (naga berbadan singa dengan sisik dan duri di badannya), burung bangau, burung hong, dan ayam.
Ragam hias yang telah dilukis biasanya diwarnai merah kesumba, merah darah, hitam, dan kuning emas (prada). Warna dasar yang digunakan hitam dan merah kesumba. Terakhir dilakukan bal, yaitu memoles agar permukaannya berkilauan. Agar tahan lama dan cemerlang, dilapisi cairan serlak (vernis), fungsinya sebagai coating, dan dijemur kembali.
Dalam membuat sebuah lemari khas Palembang, perajin memerlukan waktu sekitar 20 hari, mulai dari membentuk lemari, mengukir daun pintu dan mahkota (bagian atas lemari), menggambar, sampai menghaluskan. Kayu yang terbaik untuk bahan bakunya adalah kayu mahoni. 



orang mulai mengenal bahwa barang barang lakuer juga diproduksi di Indonesia, khususnya tahun 1980-an. lakuer di pasaran internasional saat ini sebagian besar dikuasai Jepang dan Thailand, Lakuer buatan Palembang bisa masuk ke pasaran internasional karena barang itu mempunyai ciri khas. Namun, Akhir-akhir ini perajin lakuer semakin berkurang jumlahnya. Mungkin disebabkan kalah dengan produksi barang-barang keramik, atau bahkan barang-barang plastic juga karna tidak ada perhatian yang serius dari pemerintah. Pembinaan dan penyuluhan kepada para perajin barang-barang lakuer sebaiknya terus dilakukan dengan intensif, juga pemerintah sebaiknya memberi jalan untuk memasarkannya ke luar negeri. Agar pelestarian kerajinan lakuer tetap terjaga & merambah kepasar Dunia,  juga demi terjaganya warisan kerajinan lakuer di tanah air.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 komentar:

Nopiyanto mengatakan...

Karya Bangsa Ini sungguh Banyak dan beragam, Memang sangat membutuhkan mereka yang perduli agar warisan Bangsa ini tidak diadopsi negara lain bahkan hilang ditelan budaya Asing..

Good Article..

Pencari Inspirasi mengatakan...

alhamdulillah.. semoga bermanfaat. jazakalloh sudah mampir.. :-)

Posting Komentar